Banyak Informasi Online di Internet !, tapi Kontainnya Gimana ?

Tiba tiba saat sekarang, banyak pendidikan kilat ! dalam bentuk Online. Semua mulai melek Online, karena merupakan senjata untuk informasi. Emang dari dulu begitu, cuma baru sadar sekarang.

Yang paling utama seminar mengenai Marketing Online, ini yang dirasakan harus tercipta, tiba tiba bangun kanal Youtube, tiba tiba buat tulisan di online, iya semua itu bagus bila konsisten.

Online Internet, sudah keharusan , sepertinya sekarang kita sudah maju beberapa langkah dalam mengunakan Internet, di karena Virus Corona. Tidak boleh keluar rumah, harus melakukan apa aja di dalam rumah, Nonton pasti, Internet so pasti. Internet jauh lebih luas dari TV. Internet alat yang dahsyat saat ini.

Wujud dari Internet saat ini adalah Kegiatan Social Media, kegiatan berhubungan antara manusia. Dengan social media, kita dapat berinteraski dengan nyaman, hubungan antara manusia, di sediakan banyak platform untuk digunakan seperti Facebook, Instagram. You Tube, What up dan mungkin masih lebih banyak lagi.

Nah, yang terpenting dari semua ini adalah Kontain nya atau isinya. Mau di isi apa. Banyak seminar hanya mengupas sesuatu keterangan emang sudah ada di Google tinggal di klik, banyak informasi. Tapi Kontain mau di isi apa ?

Kontain adalah perwujudtan dari diri anda sendiri, kadang ada yang tinggal FORWARD FORWARD AN, maksud tinggal kirim, dan kirim lagi seperti pesan berantai. Ada yang COPY PASTE. dan lain lain. Bagaimana kita dapat menciptakan Kontain yang menarik dari sebuah persembahkan diri kita, jangan tergiur dengan subscribe, Viewer semua itu akan otomatis, memang itu butuh waktu. Semua ada momentum, kalau engga sabar boleh ikut dalam program mengiklankan supaya berhasil, atau mengirim informasi secara pribadi ke setiap orang (itu mengganggu sekali).

Semua adalah dari Kontain yang kita ciptakan, langkah langkah menciptkan kontain dan mendapat sambutan dari dunia. Itu adalah kuncinya. Sehingga orang – orang tertarik pada kontain kita. Ayo Wujudkan Kontain !

Leadership <> Fellowship

Ilmu kepemimpinan, bisa di pelajari namun sulit di laksanakan, tidak semudah belajar komputer, lihat di Youtube, bisa langsung di praktekan. Kepemimpinan harus memiliki unsur Kepribadian, Ilmu Pengetahuan dan pengalaman , lalu mengolah unsur tersebut menjadi sebuah keputusan, yang akan dilaksanakan oleh Fellowship/Pengikut. Pengikut adalah tugasnya mengikuti dengan memiliki kemampuan teknis/ilmu pengetahuan untuk menjalankan lebih terperinci, untuk mencapai tujuan bersama.

Pemimpin hanya 1 orang dalam sebuah organisasi, sedangkan Pengikut banyak orang. Pemimpin tidak akan susah kalau memiliki Pengikut yang handal. Pengikut akan susah banget, kalau memiliki Pemimpin yang tidak handal, keadaan serba binggung menjalankan tugas dan tanggung jawab. Bila Pemimpin tidak memiliki Pengikut yang handal, jelas kesalahan Pemimpin, kenapa memilih Pengikut yang salah ? Karena Pemimpin memiliki wewenang memilih dan memberhentikan Pengikut.

Dalam perjalanan Pemimpin menciptakan Team Work, Semangat Kerja Team yang terus menerus, menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan kreatif agar dapat perusahaan perkembang maju selangkah dalam persaingan. Pemimpin harus memastikan sistem kerja yang di jalankan sudah optimal, maksudnya tidak ada Pengikut yang menganggur, di satu sisi Pengikut kerja keras, Pemimpin harus menciptakan keseimbangan pekerjaan dengan imbalan yang di dapat oleh Pengikut.

Peraturan di perlukan untuk memberikan keselarasan dalam bekerja di buat ke dalam sistem kerja atau biasa di sebut S O P (Standard Operasioal Pekerja) untuk mengatur pengikut berjalan sesuai dengan yang di harapkan.

Pemimpin sangat perlu memonitor setiap hari kinerja Pengikut secara details, untuk memastikan semua berjalan, walaupun sudah ada S O P. Pemimpin secara berkala membuat test case khusus (ujian masalah) atau pelatihan-pelatihan mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh Pengikut, untuk memastikan Pengikut tetap dalam kondisi yang baik dan adanya peningkatan,

Dan akhirnya Pemimpin menciptkan Pemimpin Baru. Sederhana penulisan saya, memang keadaannya begitu, sangat sederhana, namun kenapa menjadi sulit, dikarenakan tidak mengikuti aturan antara Pemimpin dan Pengikut.

Semua aturan ada pakemnya. Di dunia barat sudah di bahas dari dahulu, maka lahirlah Pemimpin Pemimpin dunia yang berkiblat atas Demokrasi dan Sosialis. Kita bisa lihat Amerika atau Dunia Barat, termasuk Indonesia adalah Demokrasi dan China Sosialis biasa dikatakan tangan besi. Dan akhirnya kita lihat siapa yang maju saat ini.

Pemimpin dan Pengikut perlu di tata, agar cocok dengan ramuan apa yang di gunakan untuk menjalankan kinerja bersama supaya berhasil. Pemimpin perlu keras dalam memberikan aturan kepada Pengikut, karena pengikut tidak bisa di atur. Pemimpin tidak perlu mengunakan kekerasaan karena Pengikut sangat mudah mengerti untuk menjalankannya. Pemimpin tidak sesuai dengan kinerja………………………………ayo di apakan

Candidate

Candidate, di artikan dalam bahasa keseharian di dalam perusahaan , adalah calon pekerja . Setiap perusahaan pasti ingin memiliki seorang calon pekerja yang handal dan tangguh, kalau bisa piawai.

 

Maka dibutuhkan sebuah skema pengelolahan manusia untuk sebagai pekerja dan membuat si pekerja Handal. Metode ini dituangkan ke dalam sebuah rumusan pekerja.  Rumusan dapat mengelolah pekerja untuk mengetahui apa saja  yang di butuhkan untuk mencapai target yang telah ditentukan dalam mengukur kemampuan diri pekerja.

 

Saya membuat bagan ini, untuk menjadi acuan apa yang dibutuhkan pekerja dalam menitik kariernya dalam bekerja di bidang Travel Business. Bagan yang saya buat bukan dari copy teori yang saya dapat, melainkan saya dapat dalam proses saya merekrut candidate baru, sama sekali baru dalam pekerjaan untuk menjadi Pekerja yang Piawai, memang tidak mudah, tapi harus berusaha, Karena sebagai Pemimpin, harus menghasilkan Pemimpin, bukan Pemimpi hehheh

Setup Your Competence

Leadership is relationship

Kepemimpinan menyatuhkan semua orang ke dalam suatu sistem dan meng – akselerasikan untuk mencapai sebuah arah dan tujuan yang akan di capai secara berkelanjutan.  Pemimpin adalah orang yang memberikan Kepemimpian.

Pemimpin bukan hanya membutuhkan buku untuk di pelajari ataupun mendengarkan sebuah cerita hikayat kepemimpinan. Namun harus memiliki sebuah pengalaman atau istilahnya adalah merasakan. Belajar dari pengalaman.

Pengalaman memberikan 100 Persen pengajaran mengenai kepemimpinan. Kepemimpinan harus di rasakan, baru bisa Memimpin. Kepemimpinan membutuhkan pelajaran hidup, atau hubunga antar Manusia dengan Manusia, dan ditambah lagi dengan pengetahuan teknis, pengetahuan di bidangnya. Bila ini di padukan alhasil Mantap.

Istilah Human Relationship dan Knowledge disatukan menjadi Great Leadership. Mungkin pengetahuan bisa di pelajari, tapi hubungan antara manusia harus di bentuk, dari sebuah kebiasaan hidup.

Hubungan antar interaksi manusia itu terpenting dalam sebuah kepemimpinan, sedang pengetahuan akan datang  dengan hal-hal yang baru lagi. Tapi hubungan antar manusia adalah kekal adanya.