I’am Tourism

Pariwisata sedang terpuruk di masa Pandemi Covid 19, kepastian bangkit pada waktu di ketemukan Vaksin Covid 19 yang sangat di andalkan bagi manusia, ini pun perlu waktu menunggu untuk dasar perekonomian stabil, barulah terakhir Bisnis Pariwisata memanas.

Bisnis Pariwisata bagi masyarakat Indoneisa masih di pandangan sebelah mata, kecuali Pulau Bali yang sudah terus menerus beberapa generasi sudah merasakan dampak dari Bisnis Pariwisata. Pulau Bali sangat tergantung pada Wisatawan.

Melihat ke Negara Asean seperti, Singapore, Thailand, dan Malaysia yang sangat agresif membangun Bisnis Pariwisata, mereka sangat mengerti untuk Asean pasar terbesar adalah Wisatawan Indonesia yang memiliki daya beli berbelanja yang sangat kuat.

Tempat Wisata yang ada di 3 Negara Asean (Singapore, Thailand & Malaysia) tidak seindah yang ada di Indonesia, tapi mereka menikmati kunjungan Wisatawan yang banyak dari Dunia. Nah sekarang bagaimana Indonesia mengemas Pariwisata menjadi Pariwisata Dunia. Mudah ! karena Pulau Bali sudah ada contohnya, apakah semudah itu ?

Tourism base on Safe & Pleasant

Unsur pariwisata adalah Aman dan Nyaman, Faktor ini sudah terpenuhi jadilah sebuah Bisnis Pariwisata. Lalu menyajikan Informasi Pariwisata yang berkelanjutan. Hanya 3 saya yang di perlukan untuk membangun Bisnis Pariwisata:

  1. Aman
  2. Nyaman
  3. Informasi yang berkelanjutan

Kalau di baca hanya 3 konsep saja, Namun melaksanakan hal ini sangat luas.

Aman, Wisatawan perlu keamanan untuk dikunjungi, Ke Amanan berkaitan keseluruh lapisan, Mulai dari Politik suatu tempat kunjungan, Iklim dan Cuaca, Infrastruktur dan Masyarakat.

Nyaman, Wisatawan butuh sebuah kenyaman, kenyaman memberikan sebuah Nilai Harga dalam sebuah Bisnis Pariwisata.

Informasi, Wisatawan membutuh sebuah informasi terperinci mengenai tempat kunjungan wisata, karena dengan informasi yang terperinci, Wisatawan dapat mengatur tempat yang akan dikunjungi.

Ketiga hal ini harus di terapkan menjadikan Ilmu Pariwisata untuk di ajarkan mulai dari Sekolah dan juga keseluruh masyarakat, supaya masyarakat mengerti Pariwisata merupakan Indusrti yang menghasilkan uang, dulu pernah ada program pemerintah “Sadar Wisata”. Pemerintah ingin menerapkan keseluruh lapisan masyarakat.

Pengembangan Pariwisata waktunya sekarang untuk masa depan, I’am Tourism membangun setiap masyarakat dilibatkan ke dalam Pariwisata.

Tidak Cemas !

Keadaan sekarang, masuk ke dalam keadaan ketidakpastian, mengenai sebuah keputusan, di sebabkan Virus Covid 19, yang telah melanda dunia. Semua lini kehidupan mulai dari hubungan sosial antara manusia, pekerjaannya, urusan bisnis, bahkan makanannya. Semua gara gara Virus Covid 19, itu paling benar kita menyalahkanya. Namun apakah semua ini dibiarkan berlanjut saja virus terus berkembang atau menstop virus. Pasti menyetop virus berkembang !

Semua ingin virus covid-19 stop dari peredaran, kita tahu virus ini ditularkan antara manusia, jadi pemerintah membuat aturan dikurangi atau di stop hubungan dengan manusia, untuk sementara waktu sampai virusnya mati. Nah ! ini seperti film Aliens virus berkembang biak di perut manusia, tanpa di sadari keberadaannya di tubuh manusia itu. Itulah Covid 19. Pemerintah pasti akan memberikan solusi yang terbaik kepada rakyatnya. itu pasti…… saya juga yakin akan selesai semua ini, karena di Tiongkok sudah dapat menyelesaikan masalah ini, sesuai berita dikabarkan dari Wuhan, kalau Tiongkok bisa menyelesaikan masalah, pasti dunia akan selesai.

Sekarang mengenai diri kita mengenai tingkat kecemasan, masalah pertama yang kita hadapi adalah biaya yang harus dikeluarkan, karena tidak adanya pemasukan. Kalau ini sudah teratasi, sekarang bagaimana menghidar dari virus covid 19 yang menyebar, begitu aja sudah ada solusi. hehehe, tapi masalah yang terbesar adalah biaya hidup, perlu keluar ini dan itu. Simpanan pun tidak ada untuk melanjutkan kehidupan, karena toh, selesai covid 19, ada lagi masalah pertumbuhan ekonomi. semua harus ada prosesnya.

Semua terjawab ke dalam persoalan religius, kedekatan kita dengan Tuhan, kita perlu jamahan Tuhan, ini waktu kita berpaling kepadanya, mempercayakan 100 % mengenai kehidupan kita yang di ucapkan melalui doa doa yang kita panjatkan, tepat ada istilah Ora et labora berdoa dan bekerja. Dalam Agama Kristen memiliki Alkitab, Kitab suci, yang wajib di baca setiap hari untuk menumbuhkan Iman kita, dengan tumbuhnya Iman kita, kedekatan akan Tuhan, kita akan rasakan. Semua kejadian yang ada sekarang covid 19, telah di Firmankan juga oleh Tuhan, yang tertulis di Kitab Perjanjian Lama Yeremia 28:8 Para nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala, telah bernubuat melawan banyak negeri dan kerajaan-kerajaan besar; tentang perang, malapetaka, dan wabah penyakit. Jelas dan sudah jelas.

Solusi kita sudah dapat, dalam menghadapi kehidupan kedepan, tetap berpegang teguh kepada Firmannya, Tuhan akan terus membimbing kita. 1 Korintus 15:2 Oleh Injil itu juga kamu diselamatkan, asal kamu berpegang teguh pada firman yang telah kuberitakan kepadamu, kecuali kamu percaya dengan sia-sia.

Kejadian Virus covid 19, menyadari kita akan keberadaan Tuhan, apakah ini yang terakhir dalam hidup kita untuk bersandar terhadapaNya, karena mungkin ! setelah kejadian ini selesai Tuhan tidak memberikan sebuah kesempatan lagi bagi kita dan saya !

Di bantu teman-teman di Jerman

Dalam menjalankan tugas sebagai Tour Leader (Pemimpin Perjalanan), selalu siap dalam kesehariannya, tentu kesiapan bukan hanya sebuah slogan saja “Selalu Siap” , tapi harus benar – benar siap. Dalam buku saya membahas kesiapan Fisik, Emotional, Intelektual. Obat semua itu adalah hati yang gembira, ini bukan slogan lagi, Tapi hati yang gembira itu harus juga di kelolah dalam sebuah situasi, namun saya tidak membahas panjang mengenai hal ini, ini hanya sebuah intermeso saja. Yang ini saya biacarakan adalah.

Perjalanan saya memimpin Perjalanan Wisata, di Negara Jerman, dekat Kota Dresden, ada tempat wisata alam bernama Bastei, tempat ini boleh dikatakan Swissnya Saxony. Karena terletak di bagian Wilayah Saxony. Di aliri oleh Sungai Elba, dengan Ibukota Dresden.

Tempat Wisata ini baru bagi Wisatawan Asia, tapi wisatawan eropa sendiri sudah terjadi sejak 100 tahun yang lalu, tempat nya keren dan cocok buat instragamer, ceritanya !

Nah ! kejadiannya ! Setelah selesai kunjungan di Bastei. Ada beberapa peserta tour saya, dalam perjalanan menuju tempat parkir bus dengan berjalan kaki, untuk melanjutkan menuju Kota Berlin, mereka cepat singgah di Halte Bus, ada yang untuk merokok dan ada duduk di dalam Halte. Saya memang melihat mereka dalam perjalanan saya berjalan kaki menuju Parkir Bus, seperti biasa yang berkata ” Ayo… Ayo menuju bus, kita mau berangkat menuju Kota Berlin”. Singkat cerita semua peserta sudah komplit, siap menuju Kota Berlin. Dalam perjalanan menuju Kota Berlin, seperti biasa setiap 02 jam sekali, Pengemudi harus stop untuk beristirahat sekitar 30 menit, ini aturan Negara Eropah, agar tidak terjadi supir mengantuk dan kecelakaan.

Stop ! di Rest Area. Tiba tiba salah satu peserta, berkata “Bahwa dia ketinggalan sebuah tas yang berisi, uang, passport, samsung pad, dll. Waduh ! hati saya terguncang !, Ok, coba di ingat ingat, di mana tertinggal tas selempang tersebut. Apakah di Toilet, Coffee Shop, atau di tempat lain. Lalu saya menelpon Polisi Jerman, untuk meminta bantuan mereka meng-check daerah sana. Tempat wisata yang baru kita kunjungi adalah Taman Nasional. Sulit sekali menghubunginya. Namun dari Kantor Polisi, memberitahu bahwa Polisi akan datang. Namun tunggu punya tunggu, Polisi tak kunjung datang. Saya putusankan untuk tetap menuju Berlin, dengan banyak rencana yang harus diselesaikan di dalam pikiran saya. Menuju Berlin. !

Dalam perjalanan menuju Berlin, di dalam bus wisata, saya menghubungi teman saya Tuty yang menikah dengan warganegara Jerman, untuk memberitahukan hal tersebut, agar di dapat menghubungi Taman Nasional tersebut, namun hari sudah senja, Taman Nasional tutup. Tuty akan menghubungi besok. Saya minta bantuan Tuty karena Ia tinggal lama di Jerman dan juga bisa berbahasa jerman, jadi komunikasi tidak sulit. Akhirnya tiba di Kota Berlin dan melaporkan kejadian ini kepada Polisi, tapi Polisi menolak untuk membantu masalah ini dikarena di sebabkan oleh ke lupaan atau bukan tindakan kriminal, jadi Polisi menyarakan untuk ke Lost & Found, Waduh !

Hari sudah berganti, rencana perjalanan wisata di Kota Berlin, harus sesuai rencana, walaupun ada kejadian ini, saya membagi waktu untuk proses pengurusan dan wisata tetap berjalan, lancar. Sekitar pukul 10:00 pagi, Tuty menghubungi saya, bahwa tas diketemukan, semua isi masih ada. Wow ini luar biasa, karena semua masih ada. Sekarang harus mengurus proses pengiriman, berbagai macam solusi terbenak. Mungkin saya yang kesana, atau tamu saya pergi kesana. Dan akhirnya saya putuskan bisakah Tuty mencarikan orang untuk dapat mengirim, tas ini ke Berlin dari Dresden. Mulai lah pencarian orang yang bisa membantu. mulai dari orang yang berada di Berlin, terus dan akhirnya di dapat juga seorang Mahasiswi Indonesia yang tinggal di Dresden, bisa membantu membawa tas ke Berlin. Proses ini tidaklah cepat, butuh waktu berjam-jam untuk mencari siapa orangnya yang dapat membawa tas ke Berlin. Mencari orang seperti mencari puzzel dengan hubungi sana dan sini, bisa e…e engga bisa, lalu cari lagi.

Bersyukurlah akhirnya, Nona Hanni yang membantu kita, membawa barang tersebut ke Berlin, sungguh luar biasa, menyempatkan waktunya untuk hal ini. Hanni sedang melanjutkan gelar S 3 di Kota Dresden. Mantap ! akhirnya masalah selesai. Happy Ending.

Sebuah hubungan yang memberikan solusi yang tepat, memang saya percaya hubungan memberikan jalan keluar yang baik. Pekerjaan saya sebagai Tour Leader boleh disebutkan seorang Connector adalah penghubung. Setiap orang yang saya ketemu adalah connector, walaupun ketemu hanya 5 menit saja. Karena tugas saya selalu berhubungan, dan akhir Connector membentuk jaringan. Jaringan yang dapat bermaanfaat bersama sama. “Buatlah Teman bagi semua orang”

Online Versus Offline

Jaman now, jaman online. Jaman Online lebih banyak memangkas jalur komunikasi. Yang tadi Konsumen, kalau memesan ticket pesawat harus berhubungan dengan Biro Perjalanan, melalui jalur komunikasi Telephone ataupun Email. Jaman now, Jaman online, bisa langsung berhubungan dengan Komputer alias online di Telephone Pintar untuk memesan Ticket dengan harga yang murah katanya. Dan pembayaran tinggal transfer atau gesek kartu kredit secara Online.

 

Semua menjadi ringkas dan mudah. Begitu juga transportasi sangat mudah, sambil minum kopi, sambil pesan taksi online, tanpa harus berdiri panas-panas mengeker taksi di tepi jalan. Semua jalur komunikasi semakin singkat dalam menuju tujuan.

 

Nah !.  Bisnis pun harus beralih ke Online, Bisnis berbasi Online emang murah kedengarannya, tapi prakteknya tidak semudah pengunaanya. Konsep Bisnis Online harus benar-benar terencana, karena semua akan di buat di dalam sebuah aplikasi, pembuatnya di sebut Programmer, lalu harus mengunakan bahasa aplikasi alias mengunakan bahasa programnya berbasis apa. Lalu hosting, tempat program yang telah dibuat di tempatkan di Hosting. Semua adalah biaya yang besar. Semua dikatakan infrastruktur nya harus terpadu. Programmer orang yang mengerjakan, saat ini susah, ada pun sangat sulit memahami bisnis proses untuk di masukan kedalam aplikasi bisnis. Mungkin proses bisnis ini masih baru di dalam ekonomi baru. Belum menemukan esensi dari bisnis Online yang pasti. Dalam Stuktur bisnis online sekarang, masih dalam tahap goreng mengoreng Perusahan Online, supaya menjadi Perusahaan memiliki inventasi yang besar, kalau bisa mengunung. Belum tentu profit yang dihasilkan bagus, menutupi biaya kerja.

 

Mungkin nanti hanya ada Perusahaan Online, Perusahaan Manufaktur, dan Perusahaan Pengiriman, di dunia. Bukan saat sekarang, tapi nanti akan kesana.

Namun sekarang jalankan yang kita bisa dan pasti-pasti aja dah !

Organizing or Servicing

Selama tugas yang saya lakukan dalam memimpin perjalanan dan juga berada di level management dalam perusahaan, dalam sebuah ilmu kepemimpinan. Keduanya hampir tidak memiliki perbedaan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

 

Tugas Kepemimpinan adalah mengatur (organize), dalam pengaturan dibutuhkan kompetensi kemampuan di bidangnya, bukan hanya memimpin. Sedangkan istilah layanan (service) masih rancu dalam pelaksanannya. Sangat jelas kalau pada produk barang seperti penjualan kendaraan, telephone gengam. Katagori service adalah bila terjadi sebuah kerusakan barang atau melakukan service mesin kendaraan secara berkala. Langsung bisa ke Service Centernya. Pada waktu kita membeli produk bertemu dengan penjual dan pada waktu service akan berbeda tempat dan orang yang di hadapi. Istilah kata, kalau ada masalah hubungi service center, jangan ke saya (ketempat pada waktu beli produk)

 

Beda ! Layanan yang di anggap oleh konsumen untuk sebuah layanan produk wisata yang dilakukan oleh Seorang Tour Leader, adalah tidak terbatas pada ruang dan waktu. Karena layanan itu adalah pelayanan.  Jadi apapun sebuah bantuan, kadang sering rancu, ada sebuah bayaran yang dikeluarkan, itu pun di hitung dalam jangkauan layanan. Jadi layanan banyak meliputi sebuah bayarang. Wah enak semua dapat, loh. bisa nambah dan lain-lain. Bukankah seubah layanan ada sebuah harga yang di bayar.

 

Murni ! sebuah layanan murni keluar dalam Hati dalam bentuk sebuah bantuan secara fisik dan perhatian, bukan dalam bentuk sebuah transaksi (ada sebuah yang akan di bayar). Jadi disimpulkan sebuah layanan dari dalam hati yang dilakukan sebuah bantuan yang mengunakan pengetahuan.

 

Nah ! sekarang pengaturan (organize) ini merupakan hal yang terpenting dalam sebuah kepemimpinan, namun hal ini tidak mendapatkan perhatian khusus dalam sebuah organisasi dan memimpin rombongan wisata. Pentingnya sebuah pengaturan untuk mempelancar sebuah kegiatan. Kan engga mungkin pemimpin memberikan layanan kepada setiap orang, pada waktu yang sama. Pemimpin hanya satu orang. sedangkan yang di pimpin banyak orang. Jadi dibutuhkan sebuah pengaturan yang cepat dan efisien.

 

Pengaturan lebih penting daripada sebuah pelayanan. Karena pelayanan berada di Jiwa dan Pengaturan berada dalam Pengetahuan. Kita bisa melayani orang, tapi tidak memiliki pengaturan. Jadi biasa di katakan modalnya beli-beli in sesuatu dan ceng ge gesan saja.  Dan biasa jauh lebih berat bila menitikan pada sebuah layanan. Contoh anak buah dalam memberikan layanan kepada tuannya, bisa stress berat, ini yang terjadi bila kita sedang mengurusi sebuah group dan terdapat 01 atau 02 orang yang mendapatkan perhatian khsusus. Jadi bisa pontang panting pengurusan. Kalau dengan pengaturan jauh lebih mudah dijalankan.

 

Pengaturan adalah ilmun dan Layanan harus berada dalam jiwa.

Hubungan Sosial Meng “IRI”

Kita perlu berhubungan, atau bersosialisali dalam sebuah kehidupan, kan ! Katanya kita Mahluk Sosial, butuh saling berhubungan, bahkan sekarang ada hubungan mengunakan sosial media, jadi mengunakan jaringan data telekomunikasi alias internet. Banyak aplikasi yang bisa digunakan dalam berhubungan antara manusia.

Hubungan menciptakan komunikasi, komunikasi menciptakan sebuah topik pembicaraan. Pembicaraan di bahas menjadi berita. Berita di olah menjadi informasi, informasi diolah bisa menjadi pengetahuan, pengetahuan adalah Kekuatan, biasa di sebut Information is Knowledge.

Tidak semua hubungan dapat berjalan dengan baik, alias perselisihan. Nah, yang kita lihat dari sisi perselisihan. tentu perselisihan tidaklah enak dalam pergaulan, namun sepertinya ada komunitas tertentu membutuh perselisihan untuk menambah topik dalam pembicaraan.

Kalau saya memperhatikan persilisihan dimulai dari Sebuah perasaan “IRI” dari perasaan iri menimbulkan “Kebencian” dan mulailah permusuhan. permusuhan mulai penghasutan untuk menambah permusuhan. Begitulah terus menerus terjadi.

Intinya adalah sebuah IRI saja, yang di kandung di dalam Hati dan Pikiran.  Ada yang menglihat teman pake mobil ternama, sudah mengubar-gubar berita, seperti ketidak pantasan mobilnya dengan keberadaanya. Kalau diteliti apakah dengan mobil itu merugikan anda dalam hal materi dan morill. Tentu tidak, hanya rasa tidak puas saja alias iri. Selalu membawa topik-topik di dalam pembicaraan. Yang pasti jelas orang tersebut tidak pernah merugikan apa pun dalam kehidupan.

Kalau kita boleh membenci orang, kalau itu merugikan kita dalam bentuk kehilangan materi kehidupan. Mungkin jaman sosial media sekarang ini, orang lebih banyak peka dan tersayat hatinya kalau melihat orang pamer keadaan. Seharus kita bersyukur kalau teman itu maju dari kita. Kalau dia tidak maju dari kita waleh……waleh….di pinjem in uang loh…….pusingkan…..kalau dia maju setidak-tidaknya tidak mengganggu kehidupan keuangan kita.

Sifat Iri itu lebih kejam, karena bisa menyangkut harga diri. Walau diteliti keadaan tersebut tidak terjadi apa-apa, Hanya halusinasi keadaan, mungkin karena orang yang iri, itu akan berpikir apa yang dia pikir terhadap semua orang.

Mudah menilai orang Iri, tiap bertemu akan bercerita tentang orang-orang yang dia iri kan saja. Namun kalau kita teliti apakah orang yang dibicarakan tersebut merugikan orang lain. tentu tidak.

Sifat Iri, itu menciptakan Aroganisme. tapi keadaannya diri sebenarnya menjadi kerdil dan mudah tersinggung. Apapun bisa membuat ketersinggungan. Arogan itu untuk menunjukan rendah diri di hadapan orang banyak, jadi bertingkah over acting, istilah berlebihan.

Sifat iri harus dibuang jauh jauh dari kehidupan, karena tidak akan menciptakan kerukunan kehidupan sosial.  Bukankah Iblis juga iri terhadapa manusia dan mengoda manusia itu untuk jatuh ke dalam dosa. Bukankah Iblis adalah Malaikat yang iri kepada Tuhan ?

Perhatikan bila berhubungan dengan teman-teman pembicaraan apa yang di utarakan, Inspirasi, Pengetahuan, Kesempatan, atau iri iri an…………

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Complain alias Keluhan

Complain dalam Bahasa Indonesia adalah  keluhan, sesuatu yang tidak diharapkan terjadi !

Pekerjaan yang saya lakukan adalah tidak jauh dari sebuah keluhan yang saya dengar hampir setiap waktu, keluhan itu dibutuhkan suatu penyelesaian atau yang sekarang di sebut dalam Metode Management “Solution”. 

Keluhan yang harus di hindarkan jauh-jauh, tapi juga dibutuhkan untuk menciptakan inovasi baru dalam memberikan pelayanan. Benar ! mendengar keluhan tidaklah mudah di terima dalam hati setiap orang, mungkin bisa membuat stress yang mendengarkannya, juga yang mengalaminya.

Jadi ! mengeluh menyebabkan keadaan yang tidak nyaman kepada semuanya.

Banyak cara mengatasi keluhan, maka ada metode “Handing Complain” sebuah metode seminar yang ditawarkan ke perusahaan, untuk dapat mengatasi bila ada nya sebuah keluhan yang terjadi. Cuma ! seberapa besar yang di dapat dari sebuah metode seminar yang digunakan, untuk menyelesaikan keluhan pelanggan ?

Siapa yang bertanggung jawab yang menanggani keluhan pelanggan ?

Saya yakin orang yang menanggani, haruslah orang yang memiliki pengalaman yang luar biasa dalam menangganinya. Keluhan yang kecil akan menjadi sebuah bencana yang besar, bila di tanggani oleh orang yang tidak sangat pengalaman, biasa Pemimpin pun, takut menghadapinya. Malah menyuruh orang-orang yang tidak berkompeten dalam menangganinya.

Prinsip dasar untuk menanggani keluhan pelanggan, persiapan !

  1. Menguasai Karakter Manusia.
  2. Mengetahui dengan benar produk atau jasa yang digunakan.
  3. Mengetahui masalah yang terjadi secara terperinci dengan jelas dan benar
  4. Membuat altenatif solution, sebanyak-banyaknya yang akan di utarakan nanti, sesuai alur pembicaraan yang akan terjadi
  5. Memilih tempat/lokasi yang tepat dalam membahas masalah.
  6. Membawa hadiah berupa souvenir dll.

Persiapan sudah matang, lalu mulai lah sebuah pertemuan………….(berlanjut…..)

 

 

 

 

Service + Knowledge = Care

“Sorry Sirs, there is a additional services for that, and the guest answer “How much the additional service” ?.

“Maaf Pak, ada layanan tambahan, konsumen menjawab “ Wah Gratis Dong”

Di atas menceritakan dialog, yang dalam Bahasa Inggris adalah Orang Amerika, yang menyatakan ingin membayar sebuah layanan, karena adanya suatu tambahan pelayanan atas dirinya, secara otomatis Orang Amerika menyatakannya. Di dalam percakapan Bahasa Indonesia adalah Orang Indonesia yang menyatakan sebuah layanan di persepsikan nilai tanpa bayar alias “Gratis Dong”.

Maksud percakapan di atas bukan untuk membandingkan secara kesukuan atau kebangsaan, namun saya meng-ilmiahkan dalam mengartikan sebuah kata “Layanan” yang telah di bentuk menjadi sebuah persepsi

Sudah 26 tahun saya berada di Travel Business, saya terus bergelut dengan yang namanya Service atau Pelayanan. Dokrin Pelayanan sudah ada sejak saya duduk di bangku kuliah, kebetulan saya lulus Pariwisata Trisakti. Pelayanan sebuah kata kunci di Travel Business bila Perusahaan ingin sukses. Dan ingat Layanan harus juga menghasilkan Sale and Marketing bagi perusahan.

Kita juga bisa rasakan di lain Industri seperti Perbankan sebuah layanan yang terus di ramu dan di sajikan. Bila kita mengunjungi salah satu Bank, sambutan mulai dari pintu masuk dan sampai pintu keluar. Kadang-kadang saya merasakan layanannya seperti bermain film sinetron saja. Ini baru dalam proses Service -nya saja, biasa disebut Lips Services .

Layanan yang keluar dari mulut Lips Services, kalau di dalam Menu Makanan, itu baru Menu Pembuka, itu sangatlah baik, bila dapat menyegarkan hati konsumen. bila dilakukan keluar dari dalam hati. Metode sederhana yang digunakan untuk ini adalah S E X – Smile Enthusiasm and X’citing. Ada sebuah rasa atau aroma yang keluar dari dalam jiwa dan raga. Karena layanan tidak dapat dipisahkan dari jiwa dan raga, layanan hanya bisa dirasakan. Mungkin ada yang pernah berkunjung ke Negara Sakura, Jepang, dan masuk ke rumah makan ataupun toko, rasakanlah sambutannya, dengan suara lantang dan tetap sopan. Sambut yang mengelegar untuk memberikan semangat yang luar biasa, pelanggan mendapatkan respon yang positif.

Layanan pembuka atau Lips Service, Selamat Siang, Apa Kabar Pak ?. Silahkan duduk ! dengan seyum yang lebar, is ok ! Sekarang masuk ke layanan menu utama. Beda sekali antara Layanan di Biro Perjalanan atau Travel Agent dengan Industri lain, termasuk juga perbankan. Menu utama adalah konten yang sangat dibutuhkan dari sebuah pelayanan, karena bergelut dengan apa yang akan di jual (bukan di tawarkan…kita bukan menawarkan, kita menjual). Menu utama memiliki pengetahuan yang akan disajikan terdiri dari produk, tata cara pengunaannya, kondisi dan peraturan. Di tambah ke dahsyatan pengalaman yang dimiliki untuk disajikan bersama. Semuanya membutuhkan proses yang panjang dan belajar terus menerus, untuk dapat mewujudkannya. Pengetahuan yang di dapat dengan mengali informasi secara akurat dan terdepan dan di kelola lalu disajikan untuk menjadi pengetahuan. Pengelolahan yang baik akan menghasilkan Nilai Kreatif, yang akan menjadikan nilai perbedaan pada perusahaan agar dapat bersaing di pasar.

Menu utama, yang akan disajikan harus benar-benar menjadi senjata ampuh yang luar biasa, untuk membangun citra perusahaan, yang di wujukan melalui karyawan yang melayaninya. Setiap karyawan harus memiliki rasa tanggung jawab, dalam memberikan layanan terpadu. Perusahaan harus membangun pusat informasi terpadu yang mengelolah menjadi pengetahuan adalah mutlak diperlukan, untuk dapat menyajikan perlengkapan yang baik untuk karyawan yang melayani konsumen. Apalagi sekali ! sekarang sudah semakin mudah dan cepat dalam mencari informasi dalam hitungan ke detik di Internet. Bukankah ini pun karyawan sudah berlomba dengan konsumen dalam mendapatkan informasi. Saya masih ingat tahun 1990 an, konsumen kalau ingin mengunjungi Negara Singapore meminta informasi detail, seperti “kalau mau tinggal di Singapore di daerah apa ya ? lalu hotelnya apa ? dan apa yang harus dilakukan dalam kunjungan wisata dll. Ketidaktahuan itu harus di isi oleh informasi yang benar dan akurat. Sekarang tahun 2015 dan jaman internet, serta pengalaman konsumen yang sudah sering berpergian. Konsumen langsung melakukan permintaan, mau tinggal di daerah ini dan nama hotelnya ini, yang mau dikunjunginya kesana. Malah sudah dapat memberikan informasi mengenai biaya yang akan dikeluarkan. Semua ini keseringan konsumen bepergian dan internet yang banyak memberikan informasi. Konsumen sudah menjadi pintar, kita sudah akan menghadapi era konsumen pintar. Ketinggalan informasi membuat karyawan tertinggal dan otomatis perusahaan tertinggal pula.

Informasi memang sangat banyak sekali yang harus di serap untuk menjadi Pengetahuan. Luar Biasa ! bagi Perusahaan Biro Perjalanan atau Travel Agent , bayangkan saja untuk menjual Produk Penerbangan, contohnya Garuda Indonesia, informasi yang digali mulai dari biaya tiket yang memiliki banyak peraturan, sehingga biaya tiket memiliki biaya yang bervariasi dari harga murah sampai dengan mahal, itu baru biaya tiket. Lalu dari jadwal penerbangannya dan juga jalur penerbangannya harus juga diinformasikan kepada konsumen secara akurat. Dilanjutkan lagi dengan Kota Tujuan dan bandara yang akan di singgahinya, bahkan makan apa yang harus di mintakan di pesawat (bila ada permintaan khusus). Layanan bukan selesai sampai konsumen sudah memiliki tiket saja. Namun tiba-tiba konsumen tidak jadi berangkat atau mau mengantikan route tujuan, juga menganti tanggal keberangkatan, harus kembali ke tempat dimana konsumen membeli tiket. Beda ! kalau kita membeli produk barang, seperti komputer, handphone, begitu barang terjadi rusak, konsumen tidak perlu datang ketempat pembelian, cukup langsung datang ke Service Center untuk melakukan pemeriksaan, jadi tempat pembelian tidak ada hubungan lagi untuk berinteraksi. Namun Bisnis Perjalanan: Perusahaan Penerbangan hanya cukup mengatakan anda beli tiket dimana, silahkan hubungi dimana anda beli tiket, Thank You for Calling and Nice Day !@#$? Nah bayangan bila Konsumen ada di Negara Amerika yang beda waktu antara Indonesia dan Amerika, gimana Konsumen harus menghubungi Perusahaan membeli tiket. Jadi saya simpulkan hanya satu-satunya layanan di dunia yang tidak dimiliki oleh Industri lainnya. Ingat itu baru satu penerbangan ! ada banyak penerbangan di dunia, yang harus dijual, setiap perusahaan penerbangan memiliki produk yang berbeda-beda serta aturan yang berbeda pula, yang harus dikuasai. Lalu dibutuhkan juga kelanjutkan dari penjualan. Jika konsumen membeli tiket ke Amerika dengan tujuan New York, ada informasi yang akan disampaikan mengenai Passport, dokumen perjalanan, Visa yang harus dimiliki untuk izin masuk ke suatu negara, itu pun harus memberikan persyaratan Visa secara details dan akurat dalam pengajuannya. Lalu informasi lainnya keadaan cuaca di Amerika pada saat kunjungan, sampai colokan listrik yang digunakan dan banyak lagi.

 

Layanan di Travel Agent atau Biro Perjalanan, harus memiliki banyak pengetahuan, kalau hanya modal senyum dan baik Pak saja ! tidaklah cukup. Banyak pertanyaan dan informasikan yang akan disampaikan dengan ketegasan peraturan menjadi syarat utama. Dalam keseharian melayani konsumen, rata-rata konsumen lebih menghabiskan waktu untuk bertanya-tanya daripada membeli langsung produk yang diinginkan seperti langsung beli tiket. Biasanya tolong dipesan dulu, dan kapan tanggal time limit-nya (Time Limit – Tanggal Batas Watku), nanti diinformasikan lebih lanjut, pada saat tanggal batas waktu tiba. Ketika konsumen menghubungi lagi bukan ingin mencetak tiket, malah meminta tolong untuk memperpanjang waktu tanggal batas waktu. Memang konsumen Indonesia pada umumnya penuh keraguan dan ketidakpastian dalam keberangkatan, sehingga tindak tanduknya menjadi biaya !. Sebab itu dibutuhkan penjual yang Super Handal, bukan sandal

Dengan adanya Pelayanan dan ditambah dengan Pengetahuan, hasil akhirnya adalah Care peduli, rasa kepedulian. Menu penutup setelah melayani dan menyampaikan informasi yang dibutuhkan, kita butuh keperdulian, keperdulian harus mengunakan Hati, yang biasa di sebut empati.

Setelah konsumen membeli tiket, penjualan atau yang biasa disebut Travel Consultant, memberikan informasi tambahan yang mengandung peduli, seperti Pesawat akan terbang dari Bandara yang mana, terminal apa ? Lalu cuaca yang akan dituju seperti apa dan barang bawaannya apa. Persyaratan aturan pabean negara yang dituju bagaimana, colokan listrik yang digunakan bentuknya seperti apa dan banyak lagi informasi mengenai apa yang dibutuhkan. Care ini umumnya mengenai hubungan dengan dirinya konsumen atas produk yang akan digunakan. Care akan memiliki hubungan yang erat antara konsumen dan perusahaan. Konsumen akan memiliki rasa terima kasih atas informasi yang diberikan dan berguna untuk dirinya. Bila sudah masuk ke dalam benak konsumen, bisa menimbulkan efek yang lebih banyak. Konsumen akan menjadi Advocate menganjurkan untuk mengunakan jasa perusahaan kepada orang lain. Membuat layanan menjadi menjual.

Penyatuan sebuah Layanan ditambah dengan Pengetahuan, dan menjadi Peduli, merupakan syarat yang sederhana dan mutlak untuk dijalankan. Agar dapat membentuk citra perusahaan dan menjadikan konsumen dalam satu keluarga yang harmonis.

Diferensiasi (di-fe-ren-si-a-si)

Idea + Innovation = Differentiation

Tahun 2016, sudah di depan kita semua, mari kita sambut dengan riuh gembira dengan suara trompet yang menyaring besar sampai ke hati setiap pelanggan kita semua. Untuk masuk bersama-sama di tahun 2016 yang indah ini. Selamat Tahun Baru.

Selamat datang juga Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), ini sebuah bentuk baru hubungan antar sesama Negara Asean, keterbukaan arus barang dan jasa, tapi juga tenaga kerja you are welcome! Untuk dapat bekerja. Kejadian ini membawa arus persaingan tenaga kerja, terutama tenaga kerja yang berkeahlian khusus, seperti Dokter, Akuntan, Travel Consultant, Tour Leader, dan lain-lain.

Perusahaan akan terjadi perbedaan rasa dan aroma dalam hal pengelolahannya nanti. Persaingan usaha ikut tergonyang dengan arus yang datang. Persiapan yang dilakukan sudah di antisipasikah ? untuk menghadapi persaingan ini. Kata kunci untuk dapat bertahan dan berkelanjutan adalah sebuah Diferensiasi atau Perbedaan.

Perbedaan merupakan inti dalam memasuki dunia persaingan yang begitu tajam. MEA sebentar lagi, sedangkan yang berlangsung sekarang ini sudah terjadi persaingan diantara Online Travel (Perusahaan Teknologi) and Travel Agent (Perusahaan Biro Perjalanan), boleh juga dikatakan terjadi persiangan antara Manusia (Travel Consultant) dengan Internet (Komputer). Kemudahan yang diberikan Internet, dapat bekerja 24 jam nonstop untuk menerima pemesanan, dengan keterangan lengkap produk yang ingin digunakan hanya tinggal click dan sentuh (di mobile phone). Persaingan akan terus berlanjut di tahun 2016 dan seterusnya. Lalu ada pertanyaan apakah Usaha Agent Perjalanan akan di tanggani oleh Perusahaan Teknologi di masa mendatang atau Usaha Agent Perjalanan yang menguasai Teknologi, agar usahanya tetap berkelanjutan.

Di sisi tenaga kerja, mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja baru di Perusahaan Biro Perjalanan, karena terjadi sebuah persepsi di masyarakat pekerjaan ini bukan masa depan ! bukan kah itu juga sudah menciptakan persaingan !

Perusahaan Biro Perjalanan, siap berkemas dan mempersiapkan agar terus dapat berkelanjutan dalam usahanya di masa datang. Berkemas !  dan Mempersiapkan !. Bukan berkemas untuk berberes-beres untuk kabur atau menutup usahanya dan mempersiapkan diri untuk mencari usaha lain, tapi berkemas dan mempersiapkan membuat Peluang Usaha atau istilahnya Business Opportunity. Untuk dapat menciptakan Peluang di butuhkan membuat Perbedaan atau istilahnya Differentiation.

Kunci menjadi sukses adalah Perbedaan, ini yang diucapkan oleh Steve Jobs dari Perusahaan Komputer Apple. Nah sekarang kita akan mengambil sebuah Pernyataanya dan Kenyataannya. (nya adalah Tuan Jobs)

Pernyataannya, “Innovation is the only way to win” Tuan Jobs menciptakan sebuah produk teknologi yang digunakan sehari-hari seperti Komputer, Telephone Genggam yang dikenal dengan Handphone, tapi bukan hanya itu saja yang dia ciptakan banyak……. Apa bedanya dengan perangkat keras lainnya, seperti Komputer, Telephone Genggam dll.

Kenyataannya, kita membeli Komputer Apple yang disebut mac, program sudah ada di dalamnya, beda dengan Komputer lainnnya (yang di jalankan oleh program windows) Perbedaan pertama: Operation System atau perangkat lunaknya beda. Apple mengunakan OS El Capitan dan Komputer lain mengunakan Windows. Perbedaan ini bukan hanya beda, tapi Apple dapat menciptakan Akselerasinya sehingga membuat Performakomputer menjadi hebat. Contoh sederhana: Kalau ada mengunakan Komputer Apple, anda ingin mematikan atau shutdown, tinggal menutup saja layar komputernya, ends…… kalau Windows harus tekan atau klik tombol shutdown. Dan masih banyak perbedaan perbedaan lainnya. Walaupun Apple mengunakan memory yang sama dengan komputer lain, tapi dapat membuat kemasaan yang berbeda dalam menyajikan kepada pengunannya. Hal ini membuat Komputer Apple menawarkan harga yang berbeda (bukan mahal, walaupun secara harga mahal) dan menciptakan User Experience: sikap, tingkah laku dan emosi pengguna saat menggunakan suatu produk, system atau jasa. Lalu Tuan Jobs juga menambahkan design yang menawan dari sebuah Hard Ware perangkat keras. Diberikan sebuah sentuhan seni yang menyentuh hati konsumen untuk memiliki. Jadi ungkapan seni melalui design yang unik dan cantik akan menambahkan nilai suatu barang dan menjadikan perbedaan dalam penglihatan kasat mata, menciptakan sentuhan ke hati.

Pemikiran yang menjadi Ide, dan dapat dijadikan Inovasi dan menciptakan Perbedaan. Hasil dari kegiatan semua menciptakan harga dari suatu penjualan dan keuntungan yang bagus bagi Perusahaan. Intinya menciptakan kekuatan daya saing perusahaan di tengah banyaknya persaingan, dan yang paling indah mendapat sebuah keuntungan yang sempurna.

“We never had an objective to sell a low-cost computer. Our primary objective is to sell a great computer and provide a great experience, and we figured out a way to do it at a lower cost.”

” Kami tidak pernah memiliki tujuan untuk menjual komputer murah. Tujuan utama kami adalah untuk menjual komputer yang besar dan memberikan pengalaman hebat dan kami menemukan cara untuk melakukannya dengan biaya lebih rendah . ”

“Kami tidak pernah memiliki tujuan untuk menjual Produk Perjalanan kami murah. Tujuan utama kami adalah untuk menjual Produk Perjalanan yang bermaanfaat dan memberikan pengalaman hebat dan menemukan cara untuk melakukannya dengan biaya lebih rendah”

Mengambil kata-kata dan meng-ubah sedikit menjadi Produk Perjalanan (ticket, hotel, tour, dokumen dll) itu hanya sebuah tulisan motivasi.

Dengan kata lain, Perusahaan Usaha Perjalanan butuh orang-orang yang memiliki sebuah pemikiran seperti Tuan Jobs, untuk dapat menciptakan Perbedaan di masa sekarang dan seterusnya. Faktor manusia berperan penting karena menciptakan Ide dalam membentuk Inovasi dan menawarkan Perbedaan, memang sulit, tapi perusahaan bertanggung jawab menciptakan alamnya dan mendapatkan sesosok karyawan dalam hal ini, mau tidak mau harus ada.

Perusahaan Usaha Perjalanan adalah produk utama adalah Jasa Pelayanan. Dan sekarang bagaimana menciptakan sebuah Ide di dalam sebuah Pelayanan. Contoh Usaha Perbankan adalah sama halnya dengan Usaha Perjalanan, intinya adalah Sebuah Pelayanan. Intinya Usaha Perbankan adalah taruh uang dan ambil uang atau istilah produknya adalah Nabung uang dan Pinjam Uang, lalu terciptalah sebuah Nama Produk: Tabungan Berjangka, Tabung Tastaka, Deposito… dll masing-masing nama adalah sesuai dengan perusahaan bank masing-masing, begitu pula Pinjaman ada juga Nama Produknya. Lalu masuk ke dalam Teknologi muncullah sebuah Layanan melalui internet, maka ada sebutan Internat Banking, yang dikeluarkan oleh Perusahaan Bank tersebut. (kalau di travel ? internet travel ! oleh siapa ?)

Sebuah ide nama layanan menciptakan inovasi dan membedakan antara Perusahaan Bank yang satu dengan lainnya.

Intinya adalah sebuah Pelayanan. Bagaimana pelayanan dikemas menjadi sebuah fitur perjualan, bukan menawarkan harga murah dan murah. Pengumpulan dan pengambilan Ide dari sebuah layanan yang dilakukan oleh Perusahaan Usaha Perjalanan adalah tanggung jawab seorang Pemimpin Perusahaan dalam mengelolah bahkan menciptakan sebuah ide-ide baru. Ida bisa di hasilkan dari sebuah Masalah dan Kebutuhan, yang diperoleh dari kegiatan sehari-hari dalam sebuah pelayanan ke konsumen – Sekali lagi Perusahan Usaha Perjalanan tidak memiliki pesawat terbang, tapi bisa jual ticket pesawat terbang, tidak memiliki hotel, tapi dapat menjual kamar hotel, lalu tidak memiliki negara, tapi bisa membantu proses pengurusan visa untuk izin masuk ke negara, dan banyak lagi– Pelayanan menjadi unsur utamanya dalam menciptakan sebuah keuntungan.

 

Untuk menciptakan ide dibutuhkan Orang kreatif atau Karyawan yang kreatif atau Pemimpin kreatif dan juga suasana yang kreatif. Lalu jadilah Inovasi yang akan di tawarkan, dan menjadikan Perusahaan yang Berbeda dengan pesaing.

 

Enzo Ferrari, adalah seorang pendiri pabrik mobil terkenal dari Negara Italia, melihat sepak terjang, dari anak kecil yang memiliki sebuah inspirasi, menjadi pembalap dan mendirikan Pabrik Mobil Ferrari, “If you can dream it, you can do it”