Harus bangun pagi pagi, karena hari ini acara sangat padat, dikarenakan ada 02 kunjungan yang menarik: 01 Kota Ephesus dan harus menempuh sekitar 03 jam ke Kota Pamukkale untuk melihat Hieropolis dan Travertin melihat gundukan batu kapur yang memiliki mineral menghasilkan air panas. Di kwatirkan tiba di Pamukkale keadaan sudah gelap, dikarenakan musim dingin. Strategi jitu dalam mengatur waktu hari ini, ceritanya…….
Kepagian berangkat bukan berarti, kepagian datang ke toko kulit. Ternyata sudah buka di waktu pagi hari ini, untuk menyambut tamu untuk melihat keindahan adi busana yang terbuat dari kulit. Kerajian kulit Turkey memang sudah mendunia, banyak sekali produk kulitnya dibuat untuk merek-merek terkenal dunia seperti untuk Hugo Boss, Gucci dll. Kata seorang penjual kulit yang menyambut kita semua. Toko kulit ini menyajikan juga Fashion Show peragaan adi busana, yang modelnya cantik-cantik, membuat duduk tenang, model tersebut menampilkan beragam macam jaket kulit, umumnya yang ditampilkan jaket kulit tersebut dapat digunakan bolak-balik dengan corak yang berbeda, dan juga jaket kulit tidak mudah lecek atau berkerut-kerut, ketika di remas menjadi kecil. Begitulah kecanggihan produk kulit ini. Kalau bicara harga, ya lihat sendiri aja !
Setelah selesai di Toko Kulit, mulai lah kunjungan Tour di Kota Ephesus, kalau dari namanya, Kota ini ada di dalam sebuah Kitab Perjanjian Baru, didalam Kitab Suci Agama Kristen, yang banyak bercerita mengenai surat yang di tulis oleh Rasul Paulus kepada Jemaat Ephesus. Namun menurut sejarah Kota ini, sudah ada sejak 2000 tahun sebelum masehi, gila….lama banget ya ! Lalu pada abad ke 11 sebelum masehi kota ini ditaklukan oleh Orang-Orang Ioanian, Androclos anak dari Kardros, Athena, lalu membangun kota ini, dengan kuil-kuil kepercayan bangsa Yunani. Alexander yang Agung pernah juga berkunjung di kota ini, lalu pada tahun 283 sebelum masehi Lysimachos penganti dari Alexander yang Agung menalukan kota ini, dan mulai membangun stadion, gymnasium dan juga theatre, seiring perjalanan waktu, sampailah pada jaman Romawi, kota ini menjadi Ibukota dan juga pusat perdagangan dan perbankan di daerah Minor Asia. Kejayaannya berakhir pada abad ke 3, Bangsa Goth datang dan menghancur kuil-kuil termasuk Kuil terkenal Artemis. Lalu pada abad ke 4 kota ini menjadi Ibukota yang dikontrol oleh pemimpim agama nasrani langsung dari Roma, kejadian yang terpenting di sini adalah Kaisar Theodosius, membawa 200 pemimpin agama nasrani, untuk menyatakan tempat ini apakah pernah ditinggali oleh Ibunya Yesus, yaitu Bunda Maria.
Akhirnya tiba juga kunjungan di rumah terakhir Bunda Maria, tinggal. Ayo turun dari bus,
kita jalan kaki sedikit. Sekarang mengapa, Bunda Maria, bisa berada di sini ? ……….Bunda Maria adalah Ibu Yesus. Setelah Yesus di salib keadaan bagi orang nasrani, menjadi sangat kurang baik. Santo Yohanes mengajak Bunda Maria untuk meninggalkan Kota Jerusalem untuk menuju Kota Ephesus, kebetulan tugas Santo Yohanes ingin juga menyebarkan agama nasrani di daerah ini. Rumah yang kita kunjungi sekarang, diyakinkan bahwa Bunda Maria menghabiskan waktu hidupnya menjelang hari-hari kematiannya. Keadaan ini diyakinkan oleh Anna Katherina Emmerich yang pernah hidup di akhir abad ke 18. Ia mendengar suara yang berkata Bunda Maria pernah berada di lokasi ini. Perkataan ini dibukukan oleh C Brentano seorang penulis, menulis buku berjudul The Life of the Virgin Mary, Lalu seorang perancis bernama Gouyet setelah membaca tulisan ini, ia pergi ke sini, untuk membuktikan keberadaan rumah ini. Lalu terus menerus dilakukan sebuah penelitian. Pada tahun 1892 Bulan Desember terjadi pengesahan sebuah dokumen oleh 07 pendeta dan 5 ahli, dipimpin oleh Pendeta E Poulin untuk menyatakan kebenaran keberadaan rumah ini. Tempat ini pernah diadakah misa oleh Paus Paul ke VI tahun 1967, Bulan July, Paus John Paul II tanggal 30 November
1979, dan terkakhir oleh Paus Benedict ke XVI tanggal 29 November 2006. Nah….sekarang boleh masuk ke Rumah Bunda Maria, dilarang berphoto, video dan berisik. Silahkan ambil lilin bagi yang beragama Katolik dan di taruh ditempatnya. Lalu turun ke bawah sini, terdapat Air Suci dan juga spesial tembok yang di penuhi oleh permintaan tulisan, bila ingin menulis permintaan harap sudah menulis terlebih dahulu di hotel, dan di tembok ini, tinggal di tempelkan saja permintaannya.
Kalau sudah selesai, sekarang kembali ke bus, untuk melanjutkan kunjungan ke Reruntuhan Ephesus. Tiba ditempat ini, kita memulai jalan kaki, untuk menikmati pandangan mata mengenai keadaan Kota Ephesus pada jaman Romawi. Di sini terdapat 28 buah situs, jadi pertama kita masuk dekat pintu masuk terdapat Situs dari Varius Baths tempat permandian, lalu lapangan luas bekas pasar, yang disebut Agora. Ayo kita jalan sedikit dan masuk ke Odeon yang merupakan theater kecil, untuk konser dapat menampung 1,500 orang. Silahkan photo-photo ! jalan kaki dilanjutkan lagi dengan melintasi The Memius Monument, Heracles Gate, lalu Jalan Curetes terdapat Fountain of Trajan, dan yang unik kita akan melihat Toliet Umum jaman dahulu. Namun yang terkenal adalah Perpustakaan
Celsus, bangunan ini digunakan sebagai perpustakan. Bangunan ini wajib diphoto, karena masih berdiri sebuah bangunan yang satu pillar saja. Nah sekarang kita melewai Marble Street dan akhirnya melihat The Grand Theatre yang dapat menampung 25,000 orang. Kaki rasanya cukup lelah, namun selepas pintu keluar terdapat toko-toko yang menawarkan souvenir dan makanan khas turkey, ini menjadi menyegar lagi…..ayo serang……..sebelum kita makan siang dan menuju Pamukkale……….bersambung….