Kaget ! tadi pagi, sekitar pukul 03:45, diguncang gempa sekitar 5 skala H, terjadi hanya beberapa detik, Negara Turkey sering di guncang gempa, karena itu dinamakan Gempa Turkey. Kejadian gempa sudah sering terjadi sejak jaman dahulu, menjadikan banyak bangunan-bangunan peninggalan jaman dulu hancur akibat gempa.
Hari ini bersiap-siap, untuk mengunjungi Kota Bergama, yang terdapat peninggalan Kerajaan Pergamon para masa Hellenistic, yang diperintahkan oleh Dinasty Attalid dan juga Kejayaan Bangsa Romawi. Perjalanan dari Canakkale tempat saya menginap, menuju Kota Bergama memakan waktu sekitar 03 jam, dalam perjalanan tidak melintasi jalan bebas hambatan alias jalan tol, dan masih banyak kondisi jalan masih dalam perbaikkan. Menyelusuri bukit-bukit dan mulai terdapat banyak Pohon Zaitun, lalu bertemu dengan Laut Aegean, perbatasan langsung dengan Negara Yunani, bahkan kita bisa melihat Pulau milik Negara Yunani. Memang terjadi konflik perdebatan hubungan antara Negara Yunani dan Negara Turkey dalam perebutan wilayah pulau-pulau yang berada di laut ini.
Dalam perjalanan, stop sebentar untuk ke toilet, kebetulan tempat stop ini, menjual barang-barang hasil produksi dari Pohon Zaitun, jadi kesempatan pula, para rombongan dapat membeli oleh-oleh hasil dari Pohon Zaitun. Lanjut lagi dengan melintasi pesisir Laug Aegean, akhirnya tiba di Kota Bergama, yang terdapat tempat peninggal Pergamon. Perut rasanya sudah memberi tahu, untuk di isi. Makan siang pun terjadi, terlebih dahulu.
Sekarang waktu siap, untuk menuju tempat peninggalan Pergamon, dari kejauhan di atas bukit, kita dapat melihat dengan mata telanjang Kuil Trajan, sekilas melihat bukit ini, sama seperti tangkuban perahu, karena seperti perahu terbalik. Dengan melalui jalan kecil, yang pas-pasan, wah….ketemu bis dari berlawan arah, harus saling mengatur posisi, supaya dapat mempermudah perlintasan. Akhir tiba di Stasiun Kereta Gantung, nah sekarang enak, dengan mengunakan kereta gantung bermuataan 08 orang, hanya menumpuh waktu 5 menit saja, untuk ketinggian 700 m yang diukur dari panjangnya kable kereta gantung. Dengan pemandangan indah Kota Bergama, tanpa terasa kita sudah dekat sekali dengan lokasi yang kita ingin lihat.
Setibanya di lokasi, di sambut oleh pedagang kaki lima, yang sudah permanen, berteriak dengan Bahasa Indonesia, “satu……..lima lira……satu lima lira” menawarkan barang yang dijual. Ayo…..ayo jangan belanja dulu. Sebelum memulai masuk untuk melihat-melihat rerentuhan sejarah, ada baik semua disarakan ke toilet, karena di dalam tidak ada toilet. “Ayo ke toilet dulu…….padahal engga usah ditawarkan, pasti sudah mau…………
Selepas melintasi ticket masuk, jalan mulai menanjak, dengan sisi kiri dapat melihat bekas reruntuhan yang terdiri dari batu bata, terdapat pintu gerbang untuk masuk ke dalam tempat ini. Pemandu wisata mulai bercerita mengenai tempat ini “Ibu…Ibu dan Bapa….Bapa” tempat ini ………… yang kita lihat sekarang ini banyak peninggalan Bangsa Romawi, walaupun tempat ini pernah di tinggali oleh Bangsa Yunani juga. Bangunan yang kita lihat di sisi sebelah kiri, terdapat tempat penyembahan Dewa Zeus, yang disebut Great Altar of Pergamon, namun sekarang tinggal reruntuhannya saja, untuk melihat asli dapat di ketemukan di Museum Pergamon yang ada di Berlin. Wow ! hebat ya, itu pengambilan atau penjarahan, satu bangunan bisa dipindahkan ke Museum yang ada di Negara Jerman. Nah lebih dahsyat tempat ini juga tertulis dalam Kitab Suci Agama Nasrani, pada Kitab Wahyu 2:13 langsung penafsirannya saja “Ini bisa berarti suatu tempat di mana pengaruh Iblis dan kejahatan begitu menonjol, sebab Pergamus telah menjadi sauté pusat penyembahan kekaisaran”. Ayo, kita jalan lagi untuk melihat lokasi yang berbeda. Nah ! sekarang kita berada di Kuil Trajan, terdapat beberapa Kolom-Kolom yang dulu sebagai tiang penyangga dari Kuil ini. Lalu juga terdapat sebuah
Patung Kaisar Romawi, tanpa kepala dan tanpa tangan kanan. Ini terdapat 02 jawaban, satu jawaban mungkin hilang karena adanya kehancuran seperti gempa bumi, atau di ambil. Atau dibuat sengaja, supaya bila gonta-ganti kaisar hanya ganti kepalanya saja dan bentuk tanggannya saja. Ok ayo kita photo group. Setelah selasai kita akan menuju ruang saluran air, yang indah sekali untuk photo-photo, apalagi buat prewedding photo. Wah memang hebat Bangsa Romawi dalam membuat arsitektur cara air dikirim ke sini, karena tempat ini dataran tinggi, loh ! Pak Osman pemandu setempat mulai menerangkan kontruksi dan caranya air dikirim ke tempat ini, ehm…….rombongan wisatawan lebih suka berphoto-photo ria di lekungan pintunya…..jepret……jepret…….
Ok, sekarang terus menuju keluar, dan melihat keindahan Theater yang dapat menampung 10,000 orang, yang disebut Theatre Helenistic, dengan pemandangan lansung Kota Bergama yang indah. Keindahan tempat ini, memang tiada tandingnya pada jamannya. Walaupun sekarang tinggal reruntuhannya saja, bangunan yang ada bisa dapat dilihat keberadaannya di dalam sebuah miniatur kecil, yang terdapat tidak jauh dari pintu masuk, agar dapat mendapatkan bayangan keindahan asli bangunannya dan kegunannya.
Sekarang waktu untuk kembali turun, dengan kereta gantung. Dan melanjutkan
perjalanan menuju Kusadasi, untuk tinggal satu malam. Dalam perjalanan kita akan melintasi Kota Terbesar ke tiga di Turkey Izmir, dari Izmir baru ada jalan bebas hambatan sampai pintu keluar Kota Seljuk, melalui Efesus dan tiba di Kusadasi, kota indah terletah di pinggir pantai. Sebelum ke hotel, kita singgah di Turkish Delight, makan kecil yang manis buatan Turkey. Ada berbagai macam manisan di tawarkan oleh seorang gadis cantik dengan memberikan informasi mulai dari manisan buah ara, sampai obat kuat turkey….hehehehe…..dikatakan viagranya turkey. Kita dapat mencoba terus menerus makanan yang dijual, kecuali viagranya……….engga bisa di coba………hehehehe