Selamat Datang di Turkey, pagi hari dengan suhu 13 derajat celsius, di Bandara International Atatruk, Istanbul. Di sambut juga dengan hujan rintik-rintik membuat rasanya menjadi dingin di badan. Macet…..Macet mungkin sudah menjadi hal yang biasa di setiap kota besar di dunia, seiring perjalanan saya dari Bandara menuju sisi luar dari Kota Istanbul untuk menikmati makan pagi terlebih dahulu, sebelum melanjutkan kunjungan wisata. Hari pertama ini, bersama dengan rombongan yang saya pimpin, akan langsung menuju Kota Cannakalle dari Istanbul, untuk melakukan investigasi…(ci elah…..) mengenai peninggalan Bangsa Troy yang terkenal di dunia, untuk kesana ]memakan waktu sekitar 5 jam perjalanan.
Sudah suatu keharusan setiap rombongan didampingi Pemandu Wisata setempat, dikarenakan peraturan dari Pemerintah dan bahasa yang digunakan, sangat berbeda. Bangsa Turkey mengunakan Bahasa Turkey, yang di ambil dari bahasa otoman, yang berafiliasi dengan bahasa persia, pada jaman Kerajaan Ottoman huruf yang digunakan berbeda dengan sekarang, Sekarang mengunakan tata penulisan abjad, jadi mempermudah pada waktu kita membaca, Kali ini pemandu wisata setempat saya bernama Pak Osman, ya….hampir mirip namanya dengan Sultan yang mendirikan Kerajaan Ottoman, pada abad ke 13.
Setelah mengarungi kemacetan, akhir tiba di restaurant. Nah ini beda menu ! makan pagi di Indonesia Restaurant, bernama Warung Nusantara, dengan menu Nasi Uduk, telor dadar, bakmi goreng, telor balado dan bakwan sayur. Jadi sebelum berasimilasi dengan makan Turkey, mencoba dulu makan Indonesia dulu. Lokasi restaurant berada ditengah-tengah antara Bandara dan Pusat Kota Istanbul. Sambut hangat oleh pelayanan Indonesia yang telah lama tinggal di Negara Turkey. Setelah menikmati makan, saya dan rombongan langsung siap melakukan perjalanan menuju ke arah selatan Negara Turkey. Negara Turkey menepati 02 benua, yaitu Benua Asia dan Benua Eropa. Saya berada sekarang di Benua Eropa terlebih dahulu. Hampir 97 % tanah yang di tempati adalah Benua Asia, Eropanya hanya 3 % saja.
Hujan rintik-rintik masih menguyur di pagi hari ini, perjalanan menuju keluar Kota Istanbul masih terjadi kemacetan, lebih-lebih kalau lihat di sebelah jalan arah menuju Kota Istanbul lebih macet lagi. Perut sudah terisi dengan makanan Indonesia, dengan bus dilengkapi dengan WIFI, jadi mempermudah hubungan antara wisatawan dengan orang yang di Indonesia, atau juga bisa nonggol in….jati diri di social media. Seperti biasa pemandu memberikan keterangan tentang perjalanan hari ini. “selama pagi hari ini, sampai makan siang, kita masih berada di Daratan Eropa, setelah makan siang selesai kita akan menuju dermaga ferry untuk menyeberangi selat, untuk tiba di Benua Asia”………sejarah Negara Turkey…….dibangun……..secara geografis………dan agama………….” sampai-sampai semua tertidur……zz….uuu…..zzzz. Mungkin lelah karena penerbangan memakan waktu sekitar 13 jam dari Jakarta, transit di Negara Singapore.
Dalam perjalanan melintasi sisi kiri Laut Marmara dan juga selat Bosporus, nah ! memang ada 2 nama Selat Bosporus ini, satu di Kota Istanbul dan satu lagi sekarang yang lagi saya telusuri dengan bus. Selepas 02 jam, kita berhenti untuk rehat sejenak. Ini kesempatan para wisata dapat mencoba Kopi Turkey dan Teh Turkey. Keunikannya adalah cara menyajian dengan gelas yang digunakan sejak jaman ottoman. Kopi Turki tanpa gula, sedikit-sedikit slup masuk ke mulut melalui rongga leher….woz……menjadi segar……namun harus tanpa gula, yang tidak biasa memang merasa pahitnya minta ampun…..begitu pula dengan Teh Turkey……pahit
juga…….Ini membuat rasa menjadi seger dengan kepahitannnya. Ya jangan hidupnya jadi pahit saja. Ok ayo kita lanjutkan perjalananan lagi……..
Tibalah waktu kita makan siang, setelah selesai melanjutkan perjalanan menuju Ferry Terminal, ad a02 Ferry Terminal yang harus di pilih, namun tergantung tujuannya. Saya lebih baik memilih dari Kota Eceabat, karena setibanya di Benua Asia, langsung menuju jantung Kota Canakkle dan pass banget ada Patung Kuda Troy, dalam perjalanan menuju Ferry, bus berada di Semenanjung Gallipoli, yang merupakan tempat saksi sejarah mengenai peperangan terjadi antara Bangsa Turkey dengan Bangsa Australia, Inggris, Perancis, India dan juga New Zealand. Mereka bergabung menjadi satu kesatuan untuk melawan Bangss Turkey. Daerah ini sudah menjadi museum terbuka mengenai perang yang bersejarah ini, tahun depan 2015, akan memperingati 100 tahun kejadian besar ini. Atas kejadian perang ini lah, Kerajaan Turkey mulai memudar untuk menuju menjadi Turkey Republik yang sekarang ini.
Akhirnya tiba juga di ferry terminal, untuk mulai menyeberang menuju Benua Asia. Penyeberangan hampir mirip seperti penyeberangan ferry menuju Bali dari Denpasar. Namun jarak lebih dekat sekitar 20 menit saja dan fasilitas kenyaman lebih enak. Tapi toilet ferrynya….bau…..hehehehe, ya kebersihan selalu kebersihan. Kota Cannakkle sudah kelihatan dari terminal ferry yang siap berangkat. Setiba di Kota Cannakkle, lihat kesebelah arah kiri, dari kejauhan kita bisa melihat Patung Kuda Trojan Ayo…..kita menuju ke bus, saya ingat para wisatawan yang sedang duduk di atas ferry, untuk menuju bus. Jangan lupa ke toilet dulu ya…….selalu ada informasi ini……..
Selamat datang di Kota Canakkale, yang berarti Kale adalah Benteng dan Cana berarti piring, kita akan melihat Kuda Trojan yang ada dipinggir pantai di Kota ini, adalah pemberian dari Film Troy, yang di bintangi oleh Brad Pitt. Wah ini harus cepat, karena sudah menjadi incaran wisatawan untuk berphoto, dikarenakan lokasi ini di jaga polisi, supaya arus lalu lintas, tidak macet, karena turun naiknya wisatawan. Ceprret…….ceperet….bunyi camera mengambil gaya masing-masing wisatawan di depan Patung Kuda Troy. Hollywood memberikan Patung Kuda ini, setelah pembuatan Film Troy dengan berat 12 Ton, terbuat dari Fibre diwarnakan hitam. Jadi nonton filmnya untuk lebih lengkap cerita peperangan Kuda Troy ini.
Kunjungan ke Reruntuhan Peninggalan Bangsa Troy, menjadi menu utama hari ini. Sekitar 30 menit dari Kota Canakkale. Yang dlihat hanya reruntuhan saja. tidak ada bangun yang utuh, Kecuali ada yang bagus Kuda Troy, namun bukan reruntuhan, tapi tampilan dibuat serupa dengan aslinya, kita bisa naik keatas dan berada di perut kuda, ini seperti yang di ceritakan di film. Keberadaan tempat ini sudah ada sejak 4000 tahun sebelum masehi sampai 300 masehi. Untuk mengetahui lebih jelas ini bekas reruntuhan apa, kita harus melihat gambar yang tersaji di informasi setiap reruntuhannya. Jadi kalau tidak dipikiran hanya ada puing-puing yang berserakan.
Tahun 1873, oleh seorang kelahiran Jerman Heinrich Schliemann melakukan evakasi dan penelitian dalam tugas banyak menemukan barang-barang berharga di sini seperti emas dan perak. Dan barang berharga itu sudah dibawa keluar dari Negara Turkey, yang salah satunya ada di Museum di Russia dan Museum di Jerman, Untunglah di tahun 1998 tempat ini ditetapkan menjadi perlindungan UNESCO World Heritage.
Matahari sudah beristirahat, menandakan hari mulai gelap, walaupun sekarang pukul 5 sore, iya kan ini waktu musim dingin, jadi matahari cepat lelah, istilah kata yang digunakan. Kita akan menuju ke hotel untuk beristirahat. Untuk melanjutkan jadwal wisata arkeologi, besok hari.
Katanya untuk melihat Peninggalan Romawi, paling banyak di Turkey, bukan di Roma, Katanya lagi kalau melihat Peninggalan Bangsa Yunani, paling banyak di Turkey, bukan di Yunani…………